Dikutip dari salah satu halaman Men’s Health, istilah calisthenics berasal dari kata Yunani, yaitu Kalos, yang berarti keindahan dan Stenos yang diterjemahkan sebagai kekuatan. Awalnya, calisthenics adalah metode untuk meningkatkan kesehatan pada anak sekolah, hanya saja berkembang menjadi metode latihan yang memiliki banyak kesamaan dengan senam lantai. Sedikit berbeda, tidak seperti senam, calisthenics dapat dilakukan di luar ruangan dan dikenal sebagai workout jalanan. Manfaat kalistenik bergantung pada tingkat kebugaran kita guys. Bagi pemula yang hanya mampu melakukan 10-12 repetisi dalam satu waktu, latihan ini membantu membangun kekuatan otot. Setelah kamu mampu melakukan lebih banyak repetisi, kalistenik membantu meningkatkan daya tahan otot.
Jika kamu sudah bugar secara fisik dan ingin meningkatkan kekuatan otot, kamu bisa menyesuaikan latihan kalistenik dengan tingkat kebugaranmu. Misalnya, kalian bisa saja menambah beban ekstra saat berolahraga. Ini bisa berarti memakai sabuk pemberat untuk melakukan pull-up. Latihan kalistenik relatif cepat dan melibatkan pergerakan sebagian besar atau seluruh tubuh kamu. Kamu juga bisa mengulangi setiap latihan setidaknya 10-12 kali. Kalistenik termasuk jenis olahraga yang minim penggunaan alat dan cukup mengandalkan otot tubuh. Di gimnasium, biasanya seseorang akan menggunakan alat-alat khusus untuk membantu pembentukan otot, sementara kalistenik mengandalkan gerakan tubuh seperti pull-up, push-up, dan squat untuk membangun kekuatan otot.
Kebanyakan kalistenik basisnya adalah komunitas, jadi, banyak sekali orang yang ikut, dan biasanya kalistenik itu banyak sekali alirannya, ada freestyle, ada yang fokus strength atau kekuatan juga. Bisa dibilang tidak hanya pull up tapi banyak sekali variasinya. Bahkan salah satu pelatih kalistenik dari komunitas Caiden Indonesia Ridho Catur Prakoso juga berpendapat seperti itu. Latihan calisthenics seringkali melibatkan gerakan gabungan yang melatih beberapa kelompok otot sekaligus. Ini artinya, kamu bisa mendapatkan latihan seluruh tubuh dalam waktu singkat dan menjadikannya bentuk latihan yang efisien dan efektif. Latihan calisthenics melatih beberapa kelompok otot secara bersamaan, dan menghasilkan fisik yang lebih kencang dan terdefinisi. Dengan latihan yang konsisten, kamu dapat membangun massa otot tanpa lemak dan meningkatkan komposisi tubuh kamu secara tidak langsung.
Calisthenics membutuhkan rentang gerak penuh, yang dapat membantu meningkatkan kelenturan dan mobilitas. Seiring waktu, jenis latihan ini dapat membantu mengurangi risiko cedera dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Gerakan calisthenics meniru gerakan alami tubuh, seperti mendorong, menarik, jongkok, dan melompat. Jenis latihan ini dapat meningkatkan kekuatan fungsional, yang membantu dalam aktivitas sehari-hari dan performa olahraga. Latihan calisthenics menjadi penanda kekuatan yang baik dalam hubungannya dengan massa tubuh. Jadi, bagi orang yang memiliki tujuan komposisi tubuh, tetapi cenderung terpaku pada timbangan maka kalistenik dapat menjadi pilihan.
Contoh gerakan calisthenics yaitu Pull-up. Gerakan pull up banyak mengandalkan penggunaan otot bisep, dada, dan juga punggung. Gerakan pull up sendiri memiliki banyak variasi. Dimulai dari pull up biasa, close grip pull up, wide grip pull up, explosive pull up, dan banyak lagi. Masing-masing gerakan tersebut juga melatih bagian otot yang berbeda dan dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Dengan rutin melakukan pull up kamu dapat membentuk tubuh bagian atas khususnya dada, pundak, dan lengan. Selain itu dengan melakukannya secara rutin kamu juga dapat meningkatkan kekuatan tangan dan genggamanmu kalian guys.
Selain itu ada chin-up, chin-up merupakan gerakan yang serupa dengan pull up. Hal yang berbeda terletak pada posisi genggaman tangan pada bar. Dimana posisi telapak tangan saat pull up menghadap kedepan, sedangkan saat chin up posisi telapak tangan mengarah ke diri kita sendiri. Sama dengan pull up gerakan ini banyak menjadi dasar untuk gerakan lainnya. Chin up merupakan gerakan yang cukup digemari karena bila dilakukan dengan posisi yang benar hal ini akan sangat membantu kalian dalam melatih otot bagian lengan, bahu, dada, dan genggaman.
Lalu ada muscle-up. Gerakan ini diawali dengan gerakan pull up namun terdapat sebuah perbedaan di mana pull up dapat dikatakan berhasil saat dagu berhasil melewati bar tempat tanganmu menggenggam. Sedangkan muscle up dapat dikatakan berhasil saat pinggang mu berhasil melewati bar tempat tanganmu menggenggam. Gerakan muscle up merupakan gerakan yang sangat banyak melatih otot kita, mulai dari genggaman, bisep, forearm, bahu, dada, bahkan hingga otot perut. Otot perut juga ikut terlatih karena saat melakukan gerakan muscle up diperlukan kontraksi otot perut agar posisi tubuh lebih stabil. Dengan posisi tubuh yang stabil, proses mengangkat tubuh ke atas bar menjadi lebih mudah, dan resiko cidera berkurang.
L-seat merupakan gerakan yang sering digunakan dalam calisthenic untuk melatih otot perut. Gerakan ini sering dilakukan karena banyak menjadi dasar dari gerakan-gerakan lainnya. Gerakan L-seat dapat dilakukan dengan bantuan 2 push-up bar gerakan ini dapat dilakukan dengan memposisikan push-up bar di kanan dan kiri pinggan kita. Lalu tanggan menggengam kedua bar dan tubuh membentuk posisi duduk dengan tumpuan kedua tangan. Lalu bentangkan kaki ke depan sehingga membentuk posisi tubuh yang menyerupai huruf L. Gerakan ini sangat menarik, karena tak hanya melatih otot perut melainkan juga otot lengan hingga paha. Dengan menahan posisi L beberapa detik otot-otot yang berkontraksi akan mulai merasakan efek dari latihan ini.
Gerakan dip merupakan gerakan yang sering digunakan saat ingin melatih otot tricep. Gerakan ini dapat dilakukan dengan bantuan 2 buah bar dengan tinggi sekitar 1 meter yang disusun berjajar di samping kanan dan kiri pinggang dengan jarak antar bar selebar bahu. Gerakan ini dimulai dengan memposisikan pinggang sejajar dengan bar dan kaki tidak menapak ke tanah. Posisikan badan sedikit membungkuk ke depan kemudian luruskan lengan sampai pinggang sejajar dengan bar. Mulai tekuk tanganmu hingga membentuk sudut sekitar 50 derajat kemudian angkat lagi hingga pinggang sejajar dengan bar. Lakukan beberapa repetisi dan sesuaikan dengan porsi latihanmu.