Komponen-Komponen Latihan

Komponen-Komponen Latihan

01/11/2024 03:00:00 PM



     Komponen latihan ada, karena sebuah latihan dibuat dengan tujuan dan alasan yang berkaitan. Maksudnya, komponen untuk sebuah latihan sudah ditetapkan dengan tujuan yang jelas, dengan berjalannya suatu program latihan pasti ada susunan untuk latihan tersebut yang akan dilakukan dengan komponen latihan yang sudah disusun dan dibuat. Komponen latihan adalah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas (mutu) suatu latihan dan merupakan kunci keberhasilan dalam menyusun program dan menentukan beban latihan. Dalam sebuah program latihan tentu ada tujuan dan target yang sudah ditentukan, tidak sembarangan dan acak-acakan dalam melakukan program latihan tersebut. Maka disusunlah komponen seperti apa yang ada dalam latihan, berikut ini.

     Pertama adalah Intensitas, maksudnya adalah ukuran yang menunjukkan kualitas suatu rangsang yang diberikan selama latihan berlangsung (stimulus berupa aktivitas gerak). Ukuran intensitas latihan dapat ditentukan oleh, One Repetition Maximum (1 RM). Adalah kemampuan melakukan atau mengangkat beban secara maksimal dalam satu kali kerja. Setelah itu denyut jantung per menit. Dihitung atas dasar usia olahragawan dan denyut jatung istirahat (dihitung pada saat pagi hari, yaitu setelah tidur). Selain itu frekuensi dan durasi juga berkaitan. Pengertian frekuensi adalah jumlah latihan dalam periode tertentu. Pada umumnya frekuensi merupakan jumlah tatap muka latihan yang dilakukan dalam satu minggu  Untuk menentukan intensitas berdasarkan kenaikan denyut jantung dipergunakan grafik yang disebut Training Zone, yaitu dengan menghitung berapa % dari denyut jantung maksimum (MHR: Maximum Heart Rate). 

     Dalam sebuah itensitas latihan juga terdapat kecepatan (WaktuTempuh). Adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan waktu tertentu untuk menempuh jarak tertentu. Setelah itu jarak, tempuh yaitu kemampuan seseorang dalam menempuh jarak tertentu dengan waktu tertentu. Kemudian jumlah Repetisi (Ulangan) Per Menit dari jumlah repetisi (ulangan) yang dapat dilakukan seseorang dalam waktu satu menit. Kemudian waktu lamanya Recovery dan Interval. Maksudnya lama singkatnya pemberian waktu untuk recovery dan interval pada umumnya digunakan untuk menentukan intensitas latihan teknik.

     Yang kedua adalah volume sebuah latihan. Ukuran yang menunjukkan kuantitas (jumlah) suatu rangsang. Volume latihan dapat ditentukan melalui jumlah bobot beban tiap butir (item) latihan, jumlah repetisi per sesi, jumlah set / sesi, jumlah pembebanan per sesi, jumlah seri / sirkuit per sesi. Dalam sebuah program latihan yang dibuat, untuk melihat perkembangan orang yang dilatih volume latihan perlu dimasukkan, yang beguna untuk mengetahui jumlah kerja yang dapat dilakukan dalam tiap sesi latihan, karena itu secara integral volume latihan selalu berhubungan dengan waktu kerja efektif, jarak, tegangan yang dapat diselesaikan, dan jumlah pengulangan suatu bentuk latihan atau elemen teknik dalam waktu tertentu.

     Komponen ketiga yaitu densitas latihan, Pengertian densitas adalah ukuran yang menunjukkan padatnya perangsangan. Artinya semakin pendek waktu recovery dan interval yang diberikan selama dalam latihan, maka densitas latihan semakin tinggi. Dengan demikian densitas latihan sangat dipengaruhi oleh pemberian waktu recovery dan interval. Densitas latihan dapat didefinisikan juga sebagai frekuensi atau distribusi sesi latihan atau frekuensi dimana seorang atlet melaksanakan satu rangkaian pengulangan (seri repetisi) dari kerja per unit waktu.

     Komponen keempat adalah repetisi.  Yaitu jumlah ulangan yang dilakukan untuk tiap butir latihan (beberapa jenis). Contoh, seorang pesilat melakukan tendangan sabit, depan, dan “T” sebanyak-banyaknya dalam waktu 10 detik mampu melakukan sebanyak 22 kali. Singkatnya, repetisi adalah jumlah gerakan yang diulang dalam satu latihan hingga tiba waktu break atau istirahat. Repetisi ini sangat membantu untuk melacak proses resistance training yang telah dilakukan. Misalnya, ketika kita melakukan push-up. Perbedaan repetisi dan set,  yaitu repetisi adalah hitungan gerakan yang dilakukan dari awal hingga gerakan tersebut selesai satu kali. Set adalah jumlah repetisi dari suatu gerakan tertentu yang dilakukan dalam satu rangkaian.

     Komponen terakhir yaitu recovery. Memang dalam sebuah set latihan tentu ada jeda dalam melakukannya, tetapi untuk recovery secara keseluruhan juga penting. Maksudnya  adalah, recovery ini adalah masa dimana pemulihan dari latihan yang sudah dilakukan atau dilaksanakan. Berbeda dengan recovery per set dalam latihan, disini lebih dimaksudkan recovery secara keseluruhan, atau tidak melakukan latihan sama sekali dalam beberapa waktu guna mempersiapkan tenaga dan pemulihan yang maksimal. Fungsi recovery secara keseluruhan adalah untuk menghindari terjadinya overtraining, atau latihan berlebih yang bisa mengakibatkan dampak yang kurang baik. Atlet akan disarankan sebelum menjelang uji skill atau mengikuti kompetisi sebuah cabang olahraga dalam waktu dekat untuk menjaga stamina dan tenaga mereka. 

     Recovery ini maksudnya dimana, jarak antara kompetisi yang sudah dekat dengan kondisi atlet yang akan mengikutinya untuk disimpan. Semisal h-3 mendekati hari perlombaan, tidak disarankan untuk mengikuti program latihan yang biasanya secara intens, agar si atlet tidak terlalu lelah, dan akan tampil secara  maksimal.