Mengenal Latihan Isotonik dan Manfaatnya untuk Otot

Mengenal Latihan Isotonik dan Manfaatnya untuk Otot

05/21/2024 05:30:00 PM

Latihan kekuatan mempunyai efek yang sama dengan latihan aerobik
dalam memperbaiki disabilitas, nyeri, dan kinerja. Latihan kekuatan ada 3 macam yaitu: latihan isometrik, latihan isotonik, dan isokinetik, tapi disini kita akan membahas khusus tentang latihan isotonik. Latihan isotonik adalah latihan dinamis yang melibatkan pemberian beban atau tegangan pada otot sembari juga menggerakkan sendi. Latihan isotonik juga dapat diartikan sebagai latihan yang melibatkan pemberian tegangan yang konstan. Istilah “isotonik” berasal dari bahasa Yunani yang secara kasar dapat diartikan sebagai “tegangan yang sama”. Latihan isotonik memang melibatkan pemberian tegangan atau beban yang konstan (sama) sepanjang kita melakukan pergerakan. Latihan isotonik menjadi kelompok latihan yang mungkin paling sering kita lakukan. Beberapa contoh latihan isotonik termasuk squat, push-up, pull-up, bench-press hingga deadlift. Seperti yang mungkin anda bayangkan, latihan-latihan di atas termasuk latihan isotonik karena melibatkan pergerakan pada sendi sembari anda memberikan beban dan tegangan yang sama pada otot. Karena melibatkan pergerakan sendi, latihan isotonik berbeda dengan latihan isometrik. Latihan isometrik, seperti pose plank, merupakan latihan yang memberikan beban pada otot namun tanpa melibatkan gerakan sendi. Latihan isometrik juga tidak melibatkan penambahan panjang otot.
Latihan isotonik juga berbeda dengan latihan isokinetik. Isokinetik memiliki makna “kecepatan yang sama”. Artinya, latihan-latihan isokinetik melibatkan pergerakan otot dengan kecepatan yang konstan walau tekanan yang diberikan bisa berubah-ubah. Dalam latihan isotonik tampak anggota tubuh yang bergerak. Kontraksi isotonik meliputi 2 macam bentuk, yaitu kontraksi konsentrik yaitu otot memendek dan kontraksi eksentrik yaitu otot memanjang. Latihan isotonik biasanya dilakukan dengan memakai beban, baik berupa beban tubuh sendiri maupun beban dari luar, seperti lempengan besi, katrol, atau mesin latihan. Keuntungan latihan isotonik jika dibandingkan dengan kontraksi isometrik adalah sebagai berikut :
- ruang geraknya lebih luas sehingga menjamin tetap terlatihnya kelentukan
- melatih kekuatan serta daya tahan otot sekaligus
- secara psikoligis lebih memberikan kepuasan

Kontraksi isotonik digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Latihan kekuatan
isotonik memperlihatkan efek positif pada metabolisme energi, kerja insulin, dan kepadatan tulang. Jika tidak terdapat peradangan akut maupun instabilitas sendi, bentuk latihan ini ditoleransi baik oleh pasien osteoartritis (American geriatrics societ). Bila kita melakukan analisa secara mekanika terhadap kontraksi isotonik, maka sesungguhnya tidaklah ada kontraksi otot yang benar-benar isotonik (iso = sama, tonik = ketegangan). Oleh karena itu dalam batasan kontraksi isotonik permasalahan pokok hanyalah pada adanya perubahan panjang otot sewaktu terjadi kontraksi.

Latihan isotonik adalah suatu metode atau program latihan yang ditandai dengan pada waktu otot berkontraksi mengalami pemendekan dan kadang-kadang mengalami pemanjangan atau kontraksi otot dimana serabut memendek selagi terjadi tegangan dalam otot tersebut. Latihan isotonik merupakan latihan dinamis dengan gerakan sendi pada luas gerak sendinya yang memanfaatkan tahanan atau beban yang tetap. Tujuan dari latihan itu untuk menambah kekuatan otot. 

Bila kita tinjau dalam lingkup yang lebih luas maka latihan otot dengan kontraksi isotonik adalah lebih baik karena pada latihan otot yang demikian maka aspek kinestetik (kesan gerak) tetap ada. Aspek kinestetik sangat penting dalam latihan koordinasi gerak.
Analisa lebih lanjut dari kontraksi isotonik menghasilkan dal sebagai berikut :
1. Setiap kontraksi isotonik selalu didahului oleh kontraksi isometrik sampai ketegangan yang ditimbulkan dapat mengatasi beban luar yang harus diangkat
2. Makin berat beban luar yang harus diangkat, makin panjang dan makin besar komponen kontraksi isometriknya

Pada latihan dengan kontraksi isometrik maka komponen kontraksi isotonik tidak akan dijumpai dan karena itu pula maka aspek kinestetik/pelatihan koordinasinya menjadi terabaikan.
Dari pembicaraan tersebut di atas jelas bahwa kontraksi isotonik adalah lebih baik dan lebih fisiologis.